CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 20 Juni 2013

UJI NODA LEMAK, UJI KELARUTAN dan UJI EMULSI


BAB I
PENDAHULUAN

            Pengertian lemak adalah kelompok ikatan organik yang terdiri atas unsure-unsur Carbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu, seperti petroleum benzene, ether. Lemak yang mempunyai titik lebur rendah bersifat cair. (Sediaoetama, 1989).
            Lemak adalah bahan-bahan yang mengandung asam lemak, baik ada yang dalam bentuk cair dalam temperatur biasa maupun ada dalam bentuk padat.lemak cair dalam temperatur biasa disebut minyak (oil), sedangkan yang berbentuk padat disebut lemak (fat).
Struktur kimia lemak terdiri dari ikatan antara asam lemak dan gliserol. Sifat lemak larut dalam pelarut non polar, seperti etanol, ether, kloroform, dan benzene. (Sunita Almatsier, 2004).
            Lemak merupakan bahan padat pada suhu ruang disebabkan kandungannya yang tinggi akan asam lemak jenuh yang tidak memiliki ikatan rangkap, sehingga mempunyai titik lebur yang lebih tinggi, sedangkan minyak merupakan bahan cair pada suhu ruang disebabkan tingginya kandungan asam lemak yang tidak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap diantara atom-atom karbonnya, sehingga mempunyai titik lebur yang rendah (Winarno, 1992).








BAB II

LANDASAN TEORI

Pembentukan Emulsi
Emulsi adalah disperse atau suspensi menstabilkan suatu cairan lain yang kedua tidak saling melarutkan. Supaya terbentuk emulsi yang stabil diperlukan suatu zat pengemulsi yang disebut emulsifier yang berfungsi sebagai menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase cairan. Cara kerjanya disebabkan oleh bentuk molekulnya yang dapat terikat baik pada minyak maupun air. Emulsifier akan membentuk lapisan di sekeliling minyak sebagai akibat menurunnya tegangan permukaan, sehingga mengurangi kemungkinan bersatunya butir – butir minyak satu sama lain.

Alkohol
Alkohol dan eter merupakan senyawa-senyawa organik yang mengandung atom oksigen yang berikatan tunggal. Kedudukan atom oksigen didalam alkohol dan eter mirip dengan kedudukan atom oksigen yang terikat pada molekul air. Oleh karena itu dapat dikatakan struktur alkohol adalah sama dengan struktur air, dimana satu atom H pada air diganti dengan R. sedangkan struktur eter adalah sama dengan struktur air dimana kedua atom H pada air diganti dengan R.
Alkohol mendidih pada temperatur yang cukup lebih tinggi dibandingkan hidrokarbon oleh asosiasi molekul-molekul alkohol lewat ikatan hidrogen (garis putus-putus menunjukkan ikatan hidrogen Hu).

Eter
Eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus R—O—R', dengan R dapat berupa alkil maupun aril.[1] Contoh senyawa eter yang paling umum adalah pelarut dan anestetik dietil eter (etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3). Eter sangat umum ditemukan dalam kimia organik dan biokimia, karena gugus ini merupakan gugus penghubung pada senyawa karbohidrat dan lignin.

Kloroform
Kloroform, atau trichloromethane [1], CHCl3, komposisi nama elemen klorin dan memperpendek formil (asam format radikal).
Kloroform adalah pelarut nonpolar yang telah banyak digunakan dalam kimia, kini digantikan oleh pelarut lainnya. Kloroform dapat membusuk menjadi diklorkarben penggunaan reagen basa kuat, ini mungkin baik diinginkan dan tidak diinginkan. Kloroform tidak mudah terbakar, tetapi pada suhu tinggi di udara untuk membentuk fosgen.
Solusi Kloroform termasuk ABS dan plastik styrene lainnya dan dapat digunakan untuk memadukan bagian-bagian plastik dalam apa yang disebut bahasa sehari-hari penembakan.
            Kloroform adalah salah satu anestesi selama operasi tertua. Itu dianggap memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan eter, antara lain, itu tidak mudah terbakar dan juga memiliki aroma yang menyenangkan. Menjelang akhir tahun 1800-an disadari bahwa kloroform juga memiliki kecenderungan untuk menyebabkan kerusakan hati dan aritmia jantung, dan eter yang dominan anestesi.Kloroform juga telah digunakan untuk menidurkan hewan.
            Kloroform sebelumnya telah tersedia tanpa resep di apotek, tapi sekarang tidak lagi. Item yang bernama "Kloroform: solusi Gigi" memiliki penggunaan terbatas karena mengandung hanya sekitar 5% kloroform digunakan untuk melarutkan resin dalam larutan.
Dalam beberapa Dick kloroform digunakan sebagai anestesi. Pelaku tekan kain terhadap hidung dan mulut korban sehingga uap pernapasan dan pingsan. Pada kenyataannya, efeknya tidak secepat seperti yang sering ada di film dan serial.

Natrium karbonat
Natrium bikarbonat adalah senyawakimia dengan rumus NaHCO3. Dalam penyebutannya kerap disingkat menjadi bicnat. Senyawa ini termasuk kelompok garam dan telah digunakan sejak lama.
Senyawa ini disebut juga baking soda (soda kue), Sodium bikarbonat, natrium hidrogen karbonat, dan lain-lain. Senyawa ini merupakan kristal yang sering terdapat dalam bentuk serbuk. Natrium bikarbonat larut dalam air. Senyawa ini digunakan dalam roti atau kue karena bereaksi dengan bahan lain membentuk gaskarbon dioksida, yang menyebabkan roti "mengembang".
Senyawa ini juga digunakan sebagai obat antasid (penyakit maag atau tukak lambung). Karena bersifat alkaloid (basa), senyawa ini juga digunakan sebagai obat penetral asam bagi penderita asidosis tubulus renalis (ATR) atau rhenal tubular acidosis (RTA). Selain itu, natrium bikarbonat juga dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar asam urat.[1]
NaHCO3 umumnya diproduksi melalui proses Solvay, yang memerlukan reaksi natrium klorida, amonia, dan karbon dioksida dalam air. NaHCO3 diproduksi sebanyak 100 000 ton/tahun (2001).[2]
Soda kue juga diproduksi secara komesial dari soda abu (diperoleh melalui penambangan bijih trona, yang dilarutkan dalam air lalu direaksikan dengan karbon dioksida. Lalu NaHCO3mengendap sesuai persamaan berikut
Na2CO3 + CO2 + H2O → 2 NaHCO3

Protein
            Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
            Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.


Sabun
Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan.
            Banyak sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun.
BAB III
METODOLOGI dan HASIL PENELITIAN

A.Alat dan Bahan
a.      Alat
Ø  Tabung reaksi
Ø  Rak tabung reaksi
Ø  Pipet ukur
Ø  Pipet tetes

b.      Bahan
Ø  Minyak Kelapa
Ø  Campuran Alkohol-eter (2:1)
Ø  Kertas tulis yang tidak tembus pandang
Ø  Kertas Saring
Ø  Alkohol 96 %
Ø  Kloroform
Ø  Eter
Ø  Akuades
Ø  Larutan Na2CO3  0,5%
Ø  Larutan Sabun
Ø  Larutan Protein 2%
Ø  Larutan Empedu encer




B.   Hasil Pengamatan

§  Uji Noda Lemak
No Tabung
Larutan
Hasil Pengamatan
Sebelum
Sesudah
1.
2 ml alcohol + eter + 10 tetes minyak kelapa
Warna alcohol + eter berwarna putih bening sebelum dihomogenkan
Warna alcohol + eter + minyak setelah dihomogenkan berwarna putih kekuningan. Minyak larut setelah didiamkan cukup lama. Larutan berwarna kekuningan
2.
2 ml alcohol + eter + 10 tetes minyak kelapa (kertas saring dan kertas tulis)
Terdapat noda yang terbentuk
-          Kertas tulis : masih terdapat noda yang terbentuk karena disebabkan oleh adanya larutan minyak yang tidak dapat larut dalma air
-          Kertas saring : masih terdapat noda yang terbentuk, tetapi tidak terlalu terlihat. Noda yang terlihat lebih terang kertas tulis dari pada kertas saring







§  Uji Kelarutan Lemak
No Tabung
Larutan
Hasil Pengamatan
Sebelum
Sesudah
1.
1 ml aquades + 5 tetes minyak kelapa
Warna larutan sebelum dihomogenkan berwarna putih bening
Warna larutan sesudah dihomogenkan warna larutan berwarna putih keruh, di atas larutan terdapat gelembung minyak. Karena minyak tidak dapat menyatu / larut
2.
1 ml alcohol 96% eter + 5 tetes minyak kelapa
Warna larutan sebelum dihomogenkan berwarna putih bening
Warna larutan setelah dihomogenkan berwarna putih bening, karena miyak dapat larut dalam alcohol
3.
1 ml kloroform + 5 tetes minyak kelapa
Warna larutan sebelum dihomogenkan berwarna putih bening
Warna larutan setelah dihomogenkan berwarna putih bening, Karena minyak dapat larut dalam larutan kloroform
4.
1 ml Na2 CO3 + 5 tetes minyak kelapa
Warna larutan sebelum dihomogenkan berwarna putih bening
Warna larutan sesudah dihomogenkan berwarna putih keruh hampir menuju putih susu di atas larutan terdapat endapan glembung gelembung minyak yang kecil kecil






§  Uji Pembentukan Emulsi
No Tabung
Larutan
Hasil Pengamatan
Sebelum
Sesudah
1.
5 tetes minyak + 2ml aquades
Warna larutan berwarna putih bening sebelum dihomogenkan
Warna larutan sesudah dihomogenkan berwarna putih bening di atas larutan terdapat endapan minyak
2.
5 tetes minyak + 2 ml aquades + 5 tetes Na2Co3
Warna larutan berwarna putih bening sebelum dihomogenkan
Warna larutan sesudah dihomogenkan berwarna putih agag keruh. Diatas larutan terdapat larutan minyak
3.
5 tetes minyak + 2 ml aquades + 2ml sabun
Warna larutan berwarna putih keruh sebelum dihomogenkan
Warna larutan sesudah dihomogenkan berwarna putih keruh dan terdapat endapan
4.
5 tetes minyak + 2ml protein
Warna larutan berwarna putih keruh sebelum dihomogenkan
Warna larutan sesudah dihomogenkan berwarna putih susu ada endapan
5.
5 tetes minyak + 2 ml empedu encer
Warna larutan berwarna hijau bening sebelum dihomogenkan
Warna larutan sesudah dihomogenkan berwarna hijau keruh ada endapan








BAB IV
PEMBAHASAN

Uji Noda Lemak
            Larutan 2ml alcohol+ eter dan 10 tetes minyak kelapa sebelum dihomogenkan dapat menyatu. Setelah dihomogenkan dapat menyatu dengan sempurna dengan warna putih kekuningan.
Setelah larutan diletakkan di atas kertas tulis maupun kertas saring terdapat noda noda. Noda tersebut terbentuk karena adanya minyak yang terkandung dalam larutan.
Setelah kedua kertas di cuci dengan air, noda nyang terdapat pada kertas tidak dapat menghilang karena larutan yang lmengandung minyak tidak dapat larut dalam air yang menyebabkan noda tetap tidak dapat hilang dari kertas tulis maupun kertas saring

Uji Kelarutan Lemak

            Pada tabung 1
 Larutan minyak dan larutan aquades sebelum dihomogenkan maupun setelah dihomogenkan tidak dapat menyatu yaitu larutan minyak tetap menggumpal diatas air, setelah dihomogenkan larutan minyak berada di antara larutan air yang berbentuk gelembung secara terpisah. Setelah didiamkan, minyak menyatu kembali dan terdapat diatas larutan aquades
            Pada tabung 2
Larutan alcohol + eter yang di campur dengan minyak dapat larut sebelum dihomogenkan, setelah dihomogenkan, larutan tersebut semakin menyatu sempurna. Hal ini disebabkan karena minyak dapat larut dalam larutan non polar. Larutan non polar yang terkandung adalah larutan eter yang sebelumnya telah tercampur denagn alcohol
            Pada tabung 3
Larutan kloroform yang di campur dengan minyak dapat larut sebelum dihomogenkan, setelah dihomogenkan, larutan tersebut semakin menyatu sempurna. Hal ini disebabkan karena klorofotm termasuk larutan non polar sedangkan larutan minyak dapat larut dalam larutan non polar.
            Pada tabung 4
Minyak yang dilarutkan kedalam larutan Na2CO3 tidak dapat menyatu. Karena Na2CO3 bukan larutan non polar, sedangkan minyak hanya dapat larut dalam larutan non polar. Larutan Na2CO3 juga mengandung garam yang merupakan dapat larut dalam air,sedangkan minyak tidak dapat larut dalam air.
Uji Pembentukan Emulsi

Tabung 1
Larutan minyak dan larutan aquades sebelum dihomogenkan maupun setelah dihomogenkan tidak dapat menyatu yaitu larutan minyak tetap menggumpal diatas air, setelah dihomogenkan larutan minyak berada di antara larutan air yang berbentuk gelembung secara terpisah. Setelah didiamkan, minyak menyatu kembali dan terdapat diatas larutan aquades. Hal ini karena tidak ada penstabilan suatu cairan yang kedua larutan yaitu air dan minyak tidak dapat saling melarutkan dan tidak ada larutan pengemulsi antara kedua larutan
            Tabung 2
Minyak yang dilarutkan kedalam larutan Na2CO3 tidak dapat menyatu. Karena Na2CO3 bukan larutan non polar, sedangkan minyak hanya dapat larut dalam larutan non polar. Larutan Na2CO3 juga mengandung garam yang merupakan dapat larut dalam air,sedangkan minyak tidak dapat larut dalam air. Hal ini karena tidak ada penstabilan suatu cairan yang kedua larutan yaitu air, Na2CO3 dan minyak tidak dapat saling melarutkan dan tidak ada larutan pengemulsi antara ketiga larutan
            Tabung 3
Larutan aquades + sabun menyatu walaupun sebelum dihomogenkan, sedangkan minyak mengalami perubahan setelah dihomogenkan, yaitu terjadi gelembung antara larutan aquades. Hal ini karena terdapat larutan sabun sebagai pengemulsi antara aquades dan minyak. Pengemulsian tersebut karena menurunnya tegangan permukaan pada larutan minyak
            Tabung 4
Larutan minyak dan protein sebelum dihomogenkan tidak dapat menyatu, setelah dihomogenkan tidak dapat menyatu, tetapi protein sedikit mengikat minyak yang membuat minyak membentuk gelembung yang membuat minyak terpisah dan menempel pada dinding tabung maupun di antara larutan protein
            Tabung 5
Larutan minyak dan empedu encer sebelum dihomogenkan tidak dapat menyatu, setelah dihomogenkan tidak dapat menyatu, tetapi empedu encer sedikit mengikat minyak yang membuat minyak membentuk gelembung yang membuat minyak terpisah dan menempel pada dinding tabung maupun di antara larutan empedu encer.









BAB VI
KESIMPULAN


Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan:
§  Lemak dapat menghasilkan noda yang sukar hilang, walaupun lemak dapat larut dalam kloroform.
§  Lemak dapat larut dalam pelarut organik yang non polar dan leak tidak dapat larut dalam aquades.Lemak minyak tidak larut dalam air, tetapi sedikit larut dalam alkohol dan larut sempurna dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, aseton, benzena, atau pelarut nonpolar lainnya.
§  Pembentukan emulsi yang terjadi adlah pada tabung 3,4,dan 5 karena terdapat larutan pengemulsi, sedangkan pada tabung 1 dan 2 tidak terdapat larutan pengemulsi sehingga tidak terjadi pengemulsian.
.













1 komentar: