Pada
awalnya kelinci adalah hewan liar yang sulit didomestikasi. Habitat asli
kelinci liar berada di Afrika Utara sampai Eropa. Bangsa pertama yang melakukan
penjinakan kelinci liar adalah bangsa Eropa pada tahun 1500. Dari daerah
tersebut kemudian menyebar ke beberapa daerah seperti Australia, Selandia Baru,
Chili, dan pulau-pulau di Pasifik dan Atlantik.
Adanya
penyebaran kelinci tersebut sehingga menimbulkan sebutan yang berbeda-beda pada
tiap daerah, di Eropa disebut , di Indonesia disebut kelinci, dan di Jawa
disebut . Kelinci memiliki kemampuan untuk hidup dalam habitat sangat
bervariasi mulai dari padang pasir hingga daerah subtropis. Akan tetapi kelinci
dapat berkembang biak paling baik di daerah iklim sedang (Smith dan Soesanto
1988). Perkembangan kelinci di Indonesia merupakan penyebarluasan progaram
pemerintah pada tahun 1980-an yang bertujuan untuk
mencukupi kebutuhan
protein hewani. Berikut adalah klasifikasi kelinci :
Kingdom : Animalia
Filum : Vertebrata
Kelas : Mammalia
Ordo : Lagomorpha
Famili : Leporidae
Subfamili : Leporinae
Spesies : (Anonimus 2008a)
Ordo Lagomorpha memiliki dua pasang gigi seri
pada rahang atas sedangkan ordo Rodensia memiliki sepasang gigi seri (Percy dan
Barthold 2001; Sarwono 2005). Saat ini perkembangan kelinci telah beragam
sesuai tujuan produksinya antara lain yaitu sebagai hewan percobaan
laboratorium, hewan kesayangan, ternak penghasil kulit/ dan ternak penghasil
daging. Pemanfaatan kelinci sebagai hewan kesayangan karena memiliki penampilan
yang menarik.
PEMBAHASAN
Anatomi dan Fisiologi Pembuluh Darah
Sistem Pembuluh Darah
Di
antara berbagai organ tubuh, pembuluh darah mungkin merupakan salah satu organ
yang mempunyai peranan penting dan sistemnya sangat kompleks. Dikenal dua
sistem sirkulasi di mana pembuluh darah memegang peranan utama yaitu: sistem
sirkulasi sistemik dan sistem sirkulasi paru-paru. Di setiap sistem,
masing-masing dikelompokkan menjadi 3 sistem yaitu sistem arterial, sistem
kapiler dan sistem venosa. Aorta adalah pembuluh darah besar bagian dari sistem
sirkulasi sistemik, yang keluar dari jantung dan berfungsi untuk membawa darah
jantung yang penuh berisi oksigen ke pembuluh arteri. Dari pembuluh aorta yang
besar kemudian bercabang menjadi beberapa pembuluh darah arteri yang ukurannya
lebih kecil dan membawa darah dari percabangan aorta keseluruh tubuh, kecuali
arteri paru-paru yang berfungsi sebaliknya. Di target organ, pembuluh darah
arteri bercabang-cabang dan berakhir menjadi pembuluh darah yang lebih kecil
yang disebut dengan arteriol. Arteriol bekerja sebagai katup pengatur di mana
darah dilepaskan ke dalam kapiler. Kapiler adalah pembuluh darah terkecil yang
berfungsi untuk menukar cairan dan bahan gizi di antara darah dan ruang
interstisial. Venula mengumpulkan darah dari kapiler-kapiler. Secara
berangsur-angsur mereka bergabung menjadi vena-vena yang makin lama makin
besar. Vena adalah pembuluh darah yang berfungsi sebagai penyalur yang membawa
darah dari jaringan kembali ke jantung.
Secara
histoanatomik, ketebalan dinding ketiga sistem ini berbeda, sesuai dengan
fungsi utamanya masing-masing. Aorta dan pembuluh darah arteri, karena
fungsinya untuk menyalurkan darah dari jantung ke seluruh tubuh, mengalami
tekanan yang tinggi. Sehingga pembuluh darah arteri memiliki dinding vaskuler
yang kuat dan darah mengalir dengan cepat ke jaringan-jaringan. Arteriol yang
berfungsi sebagai katup pengatur dari sistem arteri, memiliki dinding otot yang
kuat yang dapat menutup sama sekali arteriol tersebut sehingga memungkinkannya
untuk berdilatasi beberapa kali, dengan demikian dapatmengubah aliran darah ke
kapiler. karena fungsinya sebagai penukar cairan dan bahan gizi, memiliki
dinding yang sangat tipis dan permeabel terhadap zat yang bermolekul
kecil.Selanjutnya dari kapiler darah kemudian berlanjut menuju venula-venula
yang kemudian bergabung menjadi pembuluh darah vena.
Vena,
karena berfungsi mengalirkan darah kembali ke jantung, memiliki tekanan dinding
yang sangat rendah dan sebagai akibatnya dinding vena tipis. Tetapi walaupun
begitu, dinding vena berotot yang memungkinkannya untuk mengecil dan membesar,
sehingga vena mampu menyimpan darah dalam jumlah kecil atau besar tergantung
kepada kebutuhan badan.
Struktur Dinding
Pembuluh Darah
Dinding
pembuluh darah terdiri dari 3 (tiga) lapisan, yaitu: lapisan terdalam yang
disebut sebagai tunika intima; yang ditengah disebut sebagai tunika media dan
yang terluar disebut sebagai tunika adventisia. Tunika intima terdiri dari
selapis sel endotel yang bersentuhan langsung dengan darah yang mengalir dalam
lumen, dan selapis jaringan elastin yang berpori-pori yang disebut membran
basalis. Tunika media terdiri dari sel-sel otot polos, jaringan elastin,
proteoglikan, glikoprotein dan jaringan kolagen. Dalam keadaan biasa, jumlah
jaringan elastin yang membentuk tunika media aorta dan pembuluh darah besar
lainnya, lebih menonjol dibandingkan dengan otot polosnya. Sebaliknya di
15pembuluh darah arteri lebih banyak dijumpai sel otot polos yang membentuk
tunika medianya. Perbedaan sel dalam tunika media menjadi tidak jelas (tidak
bisa dibedakan) bila sudah memasuki arteriol, bahkan tampaknya, dapat dikatakan
bahwa di dalam arteriol jaringan ikat dari tunika adventisia menjadi lebih
dominan(Guyton, 2000; Baraas F., 2006).
Dalam
dinding kapiler pembuluh darah, tidak didapatkan lagi lapisan tunika media dan
yang ada adalah lapisan sel endotel. Pada sistem venosa, komponen tunika
jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan sistem arterial. Tunika media
tidak begitu berkembang dan hanya terdapat pada vena kava dan pembuluh darah
vena besar lainnya. Pada vena-vena kecil dan venol, hanya jaringan ikat tuna
adventisia yang lebih dominan. Oleh karena itu sistem venosa lebih mudah
mengalami dilatasi yang ireguler dan menampung pembuluh darah paling besar (Guyton,
2000; Baraas F., 2006). Sumber: Hast, 200316
Elastin
yang bersifat hydrofobik berperan dalam mempertahankan elastisitas dinding
pembuluh darah, sedangkan jaringan kolagen berperan dalam mempertahankan
struktur dan bentuk pembuluh darah. Jaringan kolagen pada tunika media yang
terdiri dari tiga tipe yaitu, tipe I dan tipe II mengandung sel-sel fibril
dengan diameter 20-90 nm, dan tipe III yang bersifat lebih elastik. Jaringan
ikat kolagen yang ada dalam tunika intima adalah jaringan kolagen tipe IV, sedangkan
yang tipe V ada di membran basal. Tunika adventisia yang merupakan lapisan
terluar bertindak sebagai pelindung dan terdiri dari banyak jaringan ikat,
saraf otonom, pembuluh darah limfe dan vasa vasorum (Guyton, 2000; Baraas F.,
2006).
Ø Peredaran
Darah Kecil dan Peredaran Darah Besar
a. Peredaran Darah Besar
Peredaran
darah besar Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen
dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh.
Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya
karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.
b. Peredaran Darah Kecil
Peredaran
darah kecil merupakan peredaran darah dari bilik kanan jantung menuju paru-paru
dan akhirnya kembali lagi ke jantung pada serambi kiri. Pada peredaran darah
kecil inilah darah melakukan pertukaran gas di paru-paru. Darah melepaskan
karbon dioksida dan mengambil oksigen dari alveoli paru-paru. Oleh karena itu,
darah yang berasal dari paru-paru ini banyak mengandung oksigen.
· JANTUNG
Jantung (bahasa Latin, cor)
adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot
yang memompa darah lewatpembuluh darah oleh kontraksi berirama yang
berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung,
dariYunani cardiauntuk jantung. Jantung adalah salah
satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Jantung
memiliki bentuk jantung cenderung berkerucut tumpul. Jantung pada tubuh manusia
menempati diantara kedua paru-paru tepatnya pada bagian tengah rongga
toraks.Sebuah jantung memiliki 4 buah ruang berongga. Ukuran jantung sendiri
kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya.Jantung manusia terletak di
sebelah kiri bagian dada, di antara paru-paru, terlindungi oleh tulang
rusuk.Pada bagian luar terdiri dari otot-otot yang saling berkontraksi.
Otot-otot inilah yang berperan penting dalam memompa darah melalui pembuluh
arteri.
Bagian dalam jantung terdiri dari 4 buah bilik rongga. Keempat rongga
tersebut terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian kanan dan kiri yang dipisahkan
oleh dinding otot yang dikenal dengan istilah septum.Pada bagian
kanan dan kiri terbagi lagi menjadi 2 bilik. Rongga bilik sebelah atas disebut
dengan atria dan dua bilik bawah yang disebut dengan ventricle
yang memiliki peran dalam memompa darah menuju arteri. Sesuai dengan
etimologis, jantung pada dunia medis memiliki istilah cardio /
kardio. Ialah berasal dari bahasa latin, cor. Dimana cor dalam
bahasa latin memiliki arti : sebuah rongga. Sebagaimana bentuk dari jantung
yang memiliki rongga berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah dalam
kontraksi berirama yang berulang dan berkonsistensi.Pun, dalam kedokteran
istilah kardiak memiliki makna sgala sesuatu yang berhubungan
dengan jantung. Dalam bahasa Yunani,cardia sendiri digunakan untuk
istilah jantung.
Ruang Jantung terbagi atas empat ruang :
a.
Serambi
kanan dan serambi kiri yang
dipisahkan oleh septum intratrial,
b.
Bilik
kanan dan bilik kiri yang
dipisahkan oleh septum interventrikular.
·
Ukuran dan bentuk
- Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-paru dibagian tengah rongga thoraks. Dua pertiga jantung terletak disebelah kiri garis midsternal. Jantung dilindungi mediastinum
- Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bentuknya seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang lebar (basis) mengarah ke bahu kanan, ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri.
·
Pelapis
- Pericardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma, sternum, vertebra dan pleura yang membungkus paru.
- Terdiri atas lapisan fibrosa dan serosa. Lapisan fibrosa tersusun dari serabut kolagen yang membentuk lapisan jaringan ikat rapat untuk melindungi jantung. Lapisan Serosa terdirir atas Visceral (epicardium) menutup permukaan jantung, dan parietal melapisi bagian dalam Fibrosa pericardium.
- Cavitas Pericardium adalah ruang potensial antara membrane visceral dan parietal. Mengandung cairan pericardial yang disekresi lapisan Serosa untuk melumasi membrane dan mengurangi friksi.
·
Dinding Jantung
- Epicardium tersusun atas lapisan sel-sel mesotelial yang berada diatas jaringan ikat.
- Miokardium terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi untuk memompa darah.
- Ketebalan miokard bervariasi dari satu ruang jantung ke ruang yang lainnya.
- Serabut otot yang tersusun dalam berkas-berkas spiral melapisi ruang jantung.
- Endokardium tersusun dari lapisan endothelial yang terletak diatas jaringan ikat. Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan menyambung dengan lapisan endothelial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung.
·
Ruang Jantung
a.
Atrium
(dipisahkan oleh septum intratrial)
Atrium kanan
terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh
jaringan kecuali paru. Vena cava superior dan Inferior membawa darah dari
seluruh tubuh ke jantung. Sinus koroner membawa kembali darah dari dindin
jantung itu sendiri.
Atrium kiri
di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil dari atrium kanan,
tetapi dindingnya lebih tebal. Menampung empat vena pulmonalis yang
mengembalikan darah teroksigenasi dri paru-paru.
b. Ventrikel (dipisahkan oleh septum interventricular)
Ventrikel
kanan terletak dibagian inferior kanan pada apeks jantung. Darah meningalkan
ventrikel kanan melalui truncus pulmonal dan mengalir melewati jarak yang
pendek ke paru-paru.
Ventrikel
kiri terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung. Tebal dinding 3 kali
tebal dinding ventrikel kanan. Darah meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta
dan mengalir ke seluruh bagian tubuh kecuali paru-paru.
·
Trabeculae
Carnae
Merupakan bubungan otot bundar atau
tidak teratur yang menonjol dari permukaan bagian dalam kedua ventrikel ke
rongga ventricular.
a. Otot
Papilaris adalah penonjolan trabeculae carnae ke tempat perlekatan korda kolagen
katup jantung (chorda tendinae)
b. Moderator
band (trabeculae septomarginal) adalah pita lengkung otot pada
ventrikel kanan yang memanjang kea rah tranversal dari septum interventricular
menuju otot papilaris anterior. Otot ini membantu dalam transmisi penghantaran
impuls untuk kontraksi jantung.
·
Katup Jantung
a.
Tricuspid
Terletak antara atrium kanan dan Ventrikel
kanan. Memiliki 3 daun katup (kuspis) jaringan ikat fibrosa irregular
yang dilapisi endokardium.
Bagian ujung daun katup yang
mengerucut melekat paa korda tendinae, yang malekat pada Otot papilaris. Chorda
tendinae mencegah pembalikan daun katup ke arah belakang menuju atrium.
Jika tekanan darah pada atrium kanan
lebih besar daripada tekanan arah atrium kiri, daun katup tricuspid terbuka dan
darah mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan.
Jika tekanan darah dalam ventrikel
kanan lebih besar dari tekanan darah diatrium kanan, daun katup akan menutup
dan mencegah aliran balik ke dalam atrium kanan.
b.
Bicuspid (mitral)
Terletak antara atrium kiri dan
ventrikel kiri. Katup ini melekat pada Chorda tendinae dan otot papilaris,
fungsinya sama dengan fungsi katup tricuspid.
KESIMPULAN
Bahwa dalam dinding
pembuluh darah terdiri dari 3 (tiga) lapisan, yaitu: lapisan terdalam yang
disebut sebagai tunika intima; yang ditengah disebut sebagai tunika media dan
yang terluar disebut sebagai tunika adventisia, sistem
peredaran darah di bagi menjadi 2 yaitu sistem peredaran darah besar dan kecil
yang keduanya bekerja secara bergantian.
Jantung terdiri dari 4 buah bilik
rongga. Keempat rongga tersebut terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian kanan
dan kiri yang dipisahkan oleh dinding otot yang dikenal dengan istilah septum.Pada
bagian kanan dan kiri terbagi lagi menjadi 2 bilik. Rongga bilik sebelah atas
disebut dengan atria dan dua bilik bawah yang disebut
dengan ventricle.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar