Air Susu Sapi
Kualitas dan kuantitas yang dihasilkan oleh sapi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :
1. Genetik dan Ukuran Sapi
Jenis bangsa sapi adalah faktor yang sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas air susu yang dihasilkan oleh sapi.
Walaupun terkadang perbedaan lebih terlihat antara masing – masing
individu sapi dibandingkan dengan perbedaan antar bangsa sapi.
Ukuran ambing sapi yang lebih besar cenderung menghasilkan susu yang
lebih banyak dibandingkan dengan sapi yang yang memiliki ambing kecil.
2. Kebuntingan dan Laktasi
Semakin besar kebuntingan pada sapi, maka semakin sedikit pula susu yang dihasilkan oleh sapi.
Hal ini disebabkan pakan yang didapat oleh sapi digunakan untuk membesarkan janin bukan untuk memproduksi susu.
Satu – dua bulan setelah melahirkan, kadar lemak pada susu sapi akan sedikit berkurang.
Tiga – empat bulan setelahnya kadar lemak pada susu sapi relatif lebih stabil.
Pada akhir laktasi, kadar lemak pada susu akan lebih meningkat.
3. Usia dan Masa Kawin
Puncak produksi terbanyak terjadi saat sapi mencapai umur 7 – 8 tahun.
Sapi yang berada di bawah umur produksi, kuantitas sapi yang
dihasilkan masih rendah karena masih berada dalam tahap pertumbuhan.
Begitu juga saat sapi sedang berada dalam masa siap kawin, produksi
susunya akan menurun, yang bisa disebabkan oleh menurunnya nafsu makan
pada sapi yang sedang etrus (berahi).
4. Kering Kandang
Diantara laktasi, sapi harus diberikan waktu istirahat yang sering disebut dengan periode kering kandang.
Periode kering kandang yang disarankan adalah antara 6 – 8 minggu,
jika periode kering kandang lebih cepat atau lebih lama, maka bisa
mereduksi produksi air susu sapi.
Sebaiknya sebelum sapi diberikan masa kering kandang, sapi hanya diberikan butiran dan kurangi pemberian air pada sapi.
Secara mendadak lakukan pemberhentian memerah susu selam kurang lebih 60 hari setelah atau sebelum beranak.
5. Frekuensi Pemerahan
Frekuensi pemerahan susu akan mempengaruhi volume air susu yang dihasilkan dan juga kualitas air susu.
Penelitian menunjukan, bahwa sapi yang diperah sebanyak 2 kali sehari
menunjukan kadar lemak yang lebih tinggi pada pemerahan di pagi hari.
Sedangkan jika sapi diperah sebanyak 4 kali dalam sehari, maka kadar lemak pada susu akan meningkat pada keesokan harinya. (nn)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar